KRISTEN GARAM ATAU KRISTEN KERIKIL

SALT OF THE EARTH


FIRMAN TUHAN

Bacaan : Lukas 14:25-35

Seorang pengikut Kristus ( orang Kristen ) idealnya adalah mengikut Tuhan dengan sungguh-sungguh, mau melepaskan segala sesuatu, serta mempermuliakan nama Tuhan. Fakta yg ada orang Kristen terbagi menjadi 2 golongan yaitu Kristen garam dan Kristen kerikil.

Garam pada masa Alkitab adalah garam dalam bentuk bongkahan, garam ada di dalam batu karang dalam bentuk kerikil. Orang mengikat kerikil dengan tali kemudian memakainya sebagai garam dengan cara mencelupkannya ke dalam air. Lama kelamaan kerikil itu menjadi tidak asin lagi / menjadi tawar dan harus dibuang karena tidak dapat dipakai lagi.

Sebagai orang Kristen, kita seharusnya menjadi Kristen garam dimana bisa memberikan dampak kepada orang lain di sekitar kita melalui nilai-nilai Kristen yg benar dalam hidup kita. Kita tidak boleh kehilangan "rasa" dan hanya menjadi kerikil yg tidak lagi berguna lalu kemudian dibuang. Kristen garam harus menunjukkan fungsinya dan kegunaannya dengan memberikan "rasa" kepada semua orang di sekitarnya. Kristen garam seharusnya memberikan efek positif, pengaruh yg benar dan sesuai dengan keinginan Tuhan.

Makanan tanpa garam adalah makanan yg hambar dan tidak bisa dinikmati. Kita sebagai orang Kristen harus menjadi Kristen garam dimana hidup kita bisa "dirasakan / dinikmati" oleh Tuhan dan semua orang di sekeliling kita. Dalam Alkitab pun disebutkan bahwa garam itu berguna, dimana korban sajian yg dipersembahkan kepada Tuhan harus dibubuhi dengan garam (Imamat 2:13). Yesus menghendaki orang Kristen memiliki tipologi ( gambaran ) seperti garam dalam hidup Kekristenan terutama menjelang akhir zaman. Yesus memilih dan memanggil kita supaya kita mempersembahkan hidup kita sebagai korban sajian yg memiliki nilai yg baik dan benar dihadapan Tuhan dan sesama.

Nilai Kekristenan kita tidak boleh hanya terlihat saat kita berjemaat di gereja saja, tetapi juga harus terlihat saat kita hidup di masyarakat juga tetap harus memberikan "rasa". Korban sajian itu sebagai pengingat, artinya setiap orang Kristen harus selalu memberikan kesan yg baik kepada semua orang (Imamat 2:9 & Imamat 2:16). Saat kita hidup bermasyarakat, orang lain harus mengingat kita sebagai orang Kristen yg memberi pengaruh yg baik dan nilai-nilai Kekristenan itu bisa mereka rasakan. Jika kita tidak meninggalkan kesan yg baik bagi orang lain, kita disamakan seperti garam yg kehilangan rasa dan hanya menjadi Kristen kerikil saja. Kita harus ingat, saat kita memberikan dampak yg tidak baik bukan hanya pribadi kita yg menerima kesan buruk tetapi nilai-nilai Kekristenan dan Nama Tuhan terkena akibatnya juga.

Kita dipanggil untuk memuliakan Nama Tuhan, artinya bukan hanya sekedar memuji Tuhan dengan mulut kita tetapi juga menjunjung tinggi Nama Tuhan dengan perilaku kita. Kekristenan tidak bisa tumbuh hanya melalui kelahiran, juga bukan hanya sebuah identitas di KTP kita. Kekristenan seharusnya bertumbuh dari pengaruh hidup kepada lingkungan sekitar kita. Kristen garam akan memberikan dampak yg baik, membawa berkat dan mempermuliakan Nama Tuhan.Sedangkan Kristen kerikil akan meninggalkan kesan buruk, membawa laknat, dan mempermalukan Nama Tuhan.

Perpecahan / pemisahan
Tuhan tidak akan berdiam saat orang Kristen tidak menjalankan fungsinya dengan baik dan terus mempermalukan Nama Tuhan. Akan ada waktunya Tuhan akan membuat "perpecahan / pemisahan" (1 Korintus 11:19). Perpecahan / pemisahan itu diadakan Tuhan untuk memilah-milah dan menemukan orang Kristen yg tahan uji serta berkualitas. Untuk waktu sekarang memang sulit membedakan mana Kristen kerikil dan mana Kristen garam, tetapi nanti pada saatnya Tuhan akan melakukan pemisahan itu. Tuhan dan gembala jemaat bisa digambarkan sebagai pemilik ladang yg tentu tidak sembarang menabur benih. Pemilik ladang pasti selektif dalam memilih benih dan kemudian menaburkan benih yg berkualitas baik, dengan harapan benih akan bertumbuh baik dan memberikan hasil yg terbaik. Bahaya sering muncul saat malam hari, yaitu saat kita "tidur". Tidur disini dimaksudkan tidur secara rohani, dimana kita bisa ditumbuhi ilalang yg akan membuat kita menjadi tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Ada beberapa sebab kita menjadi Kristen kerikil padahal sudah menerima benih yg baik pada awalnya :

  • Tertidur / lengah
Saat kita sudah memilih menjadi orang percaya dan menerima Yesus sebagai juru selamat, kita harus terus waspada dan jangan tertidur. Setiap kita datang ke gereja, tangkap benih Firman Tuhan yg ditaburkan dengan baik. Sebab begitu kita keluar di masyarakat, ada banyak taburan benih yg tidak baik dan dapat menginfeksi kita dengan cepat. Semua itu memang harus kita jalani sebagai "terang", karena terang memang harus ada di tengah kegelapan untuk memancarkan sinarnya. Ingat jangan sampai lengah!!!

  • Kompromi / tidak bisa bersikap tegas terhadap dosa (Lukas 14:26)
Kita tidak boleh menyalahartikan apa yg Yesus katakan tentang perintah untuk mengasihi dan mendoakan musuh-musuh kita (Matius 5:44). Contohnya bila ada anggota keluarga kita yg belum percaya kepada Tuhan, kita tidak diajarkan membenci mereka. Justru kita kita harus melimpahi mereka dengan kasih dan menggarami mereka, karena Tuhan tidak pernah mengajarkan kita untuk membenci siapapun.

Saat Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa maka sejak saat itulah semua manusia lahir dengan roh, jiwa dan tubuh yg dikuasai oleh dosa. Bayi memang belum bisa berbuat jahat, tetapi seiring berjalannya waktu tanpa diajar keinginan jahat itu bisa muncul dengan sendirinya. Itu membuktikan bahwa kita semua memiliki keinginan dosa, tanpa terkecuali. Saat seseorang menerima Yesus sebagai Juru Selamat maka ia adalah ciptaan yg baru (2 Korintus 5:17), tetapi kita tetap mempunyai hasrat dan keinginan / kehendak bebas. Supaya kehendak bebas itu tidak menjerumuskan kita ke dalam dosa, maka kita harus menyalibkan semua keinginan / kehendak kita dan memikul Salib Kristus. 
Keinginan / hasrat dosa yg ada dalam hati dan pikiran kita harus disunat secara rohani  artinya keinginan dosa harus kita buang jauh-jauh dan kita mengikuti keinginan Tuhan. Manusia pasti masih memiliki keinginan daging, tetapi saat kita sanggup menyangkal diri dan mengikuti keinginan Tuhan,saat itulah kita menjadi Kristen garam.
Jika kita lalai, senang berkompromi dengan dosa dan tidak mau memikul salib maka kita akan menjadi Kristen kerikil yg membuat Nama Tuhan diolok-olok. Seperti orang yg membangun menara tanpa perencanaan biaya hingga tidak sanggup menyelesaikan pekerjaannya dan seperti orang yg berperang tanpa pertimbangan kekuatan pasukannya sendiri, seperti itulah akibat yg ditimbulkan oleh Kristen kerikil sehingga mempemalukan Nama Tuhan (Lukas 14:28-33).


  • Jadilah Kristen yg memberi "rasa" kepada lingkungan disekitar kita sehingga bisa bermanfaat bagi semua orang, karena Tuhan sendiri yg mengatakan bahwa kita ini adalah garam dan terang dunia (Matius 5:13).
  • Kita benar-benar harus waspada dalam menjalani hidup, karena kalau sampai kita menjadi tawar maka kita tidak lagi berguna dan dapat mencoreng Nama Tuhan (Lukas 14:34).
  • Lingkungan sekitar memang kerap kali mempengaruhi kita secara sadar atau tidak sadar, oleh karena itu berjaga-jagalah dan jangan lengah sedikitpun Sobat JChrist... (Matius 26:41).


BERUPAYALAH AGAR MENJADI KRISTEN GARAM SOBAT JCHRIST...

...TUHAN YESUS MEMBERKATI...


Komentar

Postingan populer dari blog ini

KEBAIKAN (BUAH ROH YG KE 6)

KEBUTUHAN VS KEINGINAN

TOTALITAS DALAM PELAYANAN