PENGUASAAN DIRI

TEMPERANCE IN JESUS


FIRMAN TUHAN

Manusia yg sudah matang dan dewasa seharusnya sudah bisa menguasai dirinya sendiri dan tau bagaimana mengendalikan dirinya dalam hidup di masyarakat. Memang kedewasaan tidak hanya diukur melalui penguasaan diri, tetapi apabila seseorang sudah mencapai tahap penguasaan diri dengan baik, maka dia adalah orang yg dewasa.
Penguasaan diri itu dalam bahasa Inggris = Temperance (pengendalian diri).
Dalam bahasa Ibrani penguasaan diri = Egretia - pengendalian diri terhadap hawa nafsu.

Rasul Paulus mengatakan bahwa dalam hidup ini tidak ada pemenang nomor 2, hanya akan ada 1 pemenang dalam pertandingan hidup. Hidup ini dinamis dan mudah berubah karena itu kita harus berjuang begitu rupa sampai kita memperoleh kemenangan. Kita harus bisa menguasai diri / berlatih dalam segala hal untuk dapat memperoleh mahkota abadi dari Tuhan Yesus. 
Penguasaan diri juga erat dengan emosi, biasanya orang yg tidak bisa menguasai diri mudah sekali terpancing emosinya. Kita harus bisa mengendalikan emosi kita saat berada di masyarakat, jadi kita bisa mengatur kata-kata dan pikiran kita. Saat kita bisa mengendalikan emosi kita dengan baik, maka kita akan bisa mengalahkan orang yg berusaha menjatuhkan kita. Kepala dingin menjadi salah satu ciri orang yg bisa menguasai diri dengan baik, karena dari kepala dingin akan muncul suatu ketenangan dalam mengambil keputusan. 
Orang yg tidak bisa menguasai diri akan seperti anak kecil dan akan sangat mudah diprovokasi oleh lingkungan di sekitarnya. Sekalipun kita memiliki berbagai keahlian dan cakap dalam segala hal, apabila kita tidak bisa menguasai diri dengan baik maka semuanya sia-sia saja.

Orang yg tidak bisa menguasai diri akan mudah sekali dirobohkan sekalipun dia kuat, bahkan dia seperti tembok yg mudah sekali dirobohkan sekalipun tembok itu tinggi. Beberapa hal yg harus dikendalikan dalam hidup :
Pepatah Jawa mengatakan bahwa kita harus selalu "eling lan waspodo", artinya kita harus selalu sadar dan berjaga-jaga dalam hidup ini. Jangan mudah terpengaruh oleh keadaan apapun di sekitar kita, jangan sombong, jangan sembrono, jangan terlena dengan keadaan, dan lain sebagainya. Kita harus selalu ingat betapa baiknya Tuhan dalam kehidupan kita bahkan sampai hari ini, oleh sebab itu kita harus selalu "nyebut" (tau diri). Saat kita meghadapi suatu masalah, jangan kita langsung menyalahkan Tuhan atau mencari jawaban di luar Tuhan. Tuhan masih ada dan akan selalu menolong kita Anak-anakNya.
1 Petrus 5:8 --> Kita harus waspada karena di sekeliling kita banyak sekali iblis yg selalu berusaha menjatuhkan dan menjerumuskan kita. Janganlah kita lengah karena jika ada celah sedikit saja, maka iblis akan dengan sangat cepat masuk ke dalam hati kita. Hati itu adalah tempat untuk menetralisir racun dalam tubuh kita, maka itu jagalah hati kita agar tidak terkontaminasi hal-hal negatif yg dapat berakibat buruk bagi hidup kita.

Kita hendaknya selalu memikirkan hal-hal yg positif / baik, jangan memikirkan yg jelek / tidak sesuai kehendak Tuhan. Berpikir positif itu bisa membawa dampak yg baik, karena dengan pikiran negatif kita bisa mudah curiga terhadap orang lain. Pikirkanlah apa yg sudah Tuhan perbuat dalam hidup kita, agar kita selalu berhati-hati dalam mengambil setiap keputusan.
Yakobus 3:4-12 ; Mazmur 141:3
Lidah manusia adalah sangat berbahaya dan tidak ada satupun yg mampu menjinakkan lidah manusia. Oleh sebab itu, kita harus berhati-hati dan menjaga dengan baik lidah kita. Lidah berkaitan dengan mulut, karena dengan mulut kita bisa membangkitkan atau menjatuhkan seseorang. Lidah dan mulut merupakan perpaduan yg mematikan apabila digunakan dengan salah, bahkan dengan lidah dan mulut bisa menyebabkan peperangan.

Roma 12:2
Tuhan menghendaki karakter Allah ada dalam diri kita sehingga kita menjadi berbeda dengan dunia. Kita juga jangan membiarkan diri kita menjadi sama dengan dunia, kita harus berani menjadi berbeda dari dunia. Apabila kita berani tampil beda dalam arti positif, maka kita akan dikasihi oleh oranrg-orang di sekitar kita. Dengan perbedaan yg muncul dari diri kita, orang lain akan melihat Tuhan Yesus dalam kehidupan kita. Kehidupan kita yg berbeda menjadi contoh bagi orang lain dan orang akan semakin mengenal siapa Tuhan Yesus melalui kita, maka mereka akan juga memuliakan Tuhan Yesus.


KESIMPULAN :

Kehidupan memang dipenuhi oleh berbagai macam karakter manusia, tidak jarang banyak yg berusaha menjatuhkan kita karena tidak menyukai kita. Sekalipun kita disakiti oleh orang lain, kita harus tetap menguasai diri dengan memakai sikap tenang. Kita malah harus mengampuni, mendoakan dan memberkati mereka yg menyakiti kita. Tidak mudah memang secara manusia, tetapi apabila kita meminta pimpinan dari Tuhan, maka kita akan dimampukan untuk melakukannya. Pembalasan itu milik Tuhan dan bukan hak kita, biarkan Bapa yg bertindak kepada orang-orang yg menyakiti kita. Bapa mana yg terima kalau anaknya disakiti oleh orang lain? Apalagi Bapa kita yg di Sorga Sobat JChrist... Dia tidak akan tinggal diam saat kita disakiti oleh orang lain...



...TUHAN YESUS MEMBERKATI...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KEBAIKAN (BUAH ROH YG KE 6)

KEBUTUHAN VS KEINGINAN

TOTALITAS DALAM PELAYANAN