MENGENALI CARA TUHAN
JESUS'S WAYS |
KESAKSIAN
Ketika saya membaca sebuah buku yg baru saja saya beli, dimana buku itu menceritakan seseorang yg bernama Gerry yg berasal dari Oklahoma. Gerry dilahirkan di keluarga yg takut akan Tuhan bersama seorang saudari perempuannya. Keluarga Gerry sangat diberkati sehingga mereka menjadi keluarga yg berkecukupan, orangtuanya aktif di dalam pelayanan gereja.
Gerry dan saudarinya tumbuh dengan dimanjakan oleh kondisi ekonomi yg terjamin, orang tuanya juga selalu memberikan apa yg menjadi keinginan anak-anaknya. Mulai dari kecil sampai beranjak dewasa, mereka berdua tidak pernah merasakan kesusahan sedikitpun. Mereka juga tumbuh menjadi orang-orang yg tidak memiliki skill sebagai bekal.
Gerry dewasa akhirnya menikah dengan seorang wanita yg dicintainya, dan orangtua Gerry sudah menyediakan semua keperluan untuk Gerry dan istrinya. Ada rumah, mobil dan tabungan yg sudah disiapkan oleh orangtua Gerry untuk bekal anaknya masuk dalam bahtera rumah tangga.
Gerry dan istri pun menikmati fasilitas yg sudah diberikan, mereka berdua tidak bekerja dan hanya menikmati hidup. Tiba saatnya harta kekayaan mereka mulai menipis dan mereka mulai terlilit hutang, maka muncul kekhawatiran dalam diri mereka. Gerry tidak memiliki skill apapun sejak kecil, karena memang tidak pernah diarahkan oleh orangtuanya. Gerry bingung harus melamar pekerjaan dimana dan sebagai apa dia harus memulainya, tetapi bagaimanapun juga dia harus bekerja untuk melunasi hutangnya. Harta kekayaan yg mereka miliki hanya mobil yg dipakai untuk keseharian Gerry, sedangkan rumah sudah dijual untuk melunasi sebagian hutang dan mereka saat itu tinggal di rumah kontrakan.
Ada seorang sahabat Gerry yg bekerja di sebuah perusahaan asuransi menawarkan pekerjaan padanya, dan Gerry pun mengiyakan ajakan temannya itu untuk bergabung. Pemikiran Gerry dengan menggunakan nama dan relasi yg dimiliki oleh ayahnya, dia bisa memperoleh hasil yg maksimal. Mulailah Gerry menghubungi satu persatu relasi ayahnya, dan Gerry juga mulai membuat appointment dengan beberapa teman ayahnya untuk mempresentasikan produk asuransi yg dia miliki.
Gerry pun mulai mendatangi klien-kliennya dengan harapan besar bahwa dia akan segera mendapat hasil yg banyak untuk melunasi hutang dan manyambung hidup. Tuhan memelihara kehidupan Gerry dan istrinya, penghasilan setiap bulannya hanya cukup dan tidak berlebihan. Sedangkan Gerry juga masih ada hutang yg harus segera dia selesaikan, tetapi tidak ada sisa dari gajinya untuk menutup hutang yg diderita Gerry. Gerry pun mulai bingung dan panik atas semua yg terjadi, dia pun mengajak istrinya untuk berdoa bersama meminta pertolongan dari Tuhan. Gerry pun mulai berkomunikasi dengan Tuhan dan berkata, "Engkau tau keadaanku Tuhan, sebenarnya apa rencanaMu? Aku benar-benar tidak mengerti jalan mana yg kau pilihkan bagiku?". Di tengah-tengah Gerry berbahasa Roh, Tuhan mengatakan sesuatu lewat hati Gerry, "Kamu tidak mengerti Gerry, bahwa Aku tidak mau engkau mengandalkan caramu sendiri. Aku mau engkau memakai cara yg sudah Aku sediakan bagi kamu, jangan mengandalkan kekuatanmu sendiri."
Selang 2 hari setelah Gerry dan istri berdoa, ayah Gerry pun memberikan rekomendasi tentang seseorang kenalan ayahnya yg baik, sangat kaya dan pasti mau untuk bergabung dalam asuransi tersebut, dan mulailah Gerry menghubungi teman ayahnya itu. Gerry pun mendatangi teman ayahnya itu dengan harapan yg sangat besar dan sangat bersemangat, karena sebentar lagi dia akan menerima fee cukup besar yg dapat dia gunakan untuk melunasi semua hutangnya. Gerry mendatangi rumah orang itu dengan mengendarai mobil yg diberi oleh ayahnya, dimana mobil sudah cukup rusak dan sangat berasap. Pikir Gerry dia akan memarkir mobilnya cukup jauh dari rumah teman ayahnya, jadi tidak mempengaruhi hasil presentasinya dan tidak mempermalukan dirinya sendiri.
Sesampainya, Gerry langsung menelpon teman ayahnya itu dan dipersilahkan masuk ke dalam rumahnya. Gerry menjelaskan panjang lebar tentang produk yg dia miliki dengan berbagai keunggulannya, dan secara mengejutkan teman ayahnya itu menolak bergabung. Gerry pun langsung lemas dan hilang harapan, dia ingin segera pulang untuk berpindah ke calon klien lainnya. Dengan terburu-buru Gerry melangkah menuju mobil, tetapi teman ayahnya terus mengikuti Gerry sampai ke mobilnya. Saat Gerry menyalakan mobilnya, dari knalpotnya mengeluarkan asap tebal dan pekat. Betapa malunya Gerry sambil bergumam, "Ini namanya sudah jatuh, tertimpa tangga pula."
Teman ayahnya pun menyuruh Gerry mematikan mobil dan membuka kapnya, agar bisa dicek keadaan mesinnya. Ternyata teman ayahnya ini adalah seorang pemilik pabrik mobil, maka disuruhnyalah Gerry menuju bengkel mobilnya untuk membetulkan kerusakan yg ada. Teman ayahnya itu mengatakan kepada Gerry untuk menyebutkan namanya agar tidak dikenakan biaya sama sekali dalam pembenahan mobilnya.
Gerry berpikir bahwa ini pertolongan Tuhan dan dia mengucap syukur atas pembenahan mobilnya yg gratis. Setelah selesai pembenahan mobilnya, Gerry bergegas menuju kantor untuk mengambil beberapa berkas penting dalam presentasi selanjutnya. Saat Gerry tengah mengambil berkas yg dia perlukan, dia mendapatkan sebuah telefon. Gerry menjawab telefon itu dan sangat terkejut karena petugas keamanan di bawah memberitahukan bahwa mobilnya mengalami kebakaran serta rusak parah. Gerry pun merasa marah dan bingung atas kejadian beruntun yg sedang dia alami, dia mengatakan di dalam hati, "Apa lagi ini Tuhan?"
Ternyata mobil tersebut sudah diasuransikan oleh ayah Gerry, sehingga Gerry menerima uang senilai 90% dari nilai mobil tersebut dalam keadaan baru. Luar biasanya uang yg diterima itu cukup untuk melunasi hutang Gerry dan memperpanjang kontrakan rumahnya, disinilah Gerry merasakan pertolongan Tuhan yg begitu nyata dalam hidupnya.
Meskipun Gerry sudah tidak mempunyai apa-apa, bahkan mobil pun sudah terbakar, tetapi Tuhan tidak membiarkan Gerry tergeletak. Tuhan menyediakan jalan yg sesuai dengan caraNya, bukan dengan caranya Gerry.
KESIMPULAN :
Belajar dari pengalaman Gerry, kita seharusnya bisa peka terhadap jalan yg sedang kita pilih atau akan kita pilih. Jangan memaksakan jalan yg menurut kita baik, dan apa yg menurut kita yg terbaik, belum tentu baik bagi Tuhan. Tenanglah di dalam caraNya Tuhan, Dia bukan memberikan jalan yg baik, tetapi Dia pasti memberikan jalan yg terbaik menurut caraNya. Hal-hal yg di luar nalar dan pikirn kita, pasti akan Dia kerjakan kepada kita yg setia dan taat kepadaNya (Roma 11:33). Kenali dan selami cara Tuhan menolong kita dengan lebih intim lagi dengan Dia, Sobat JChrist...
...TUHAN YESUS MEMBERKATI...
Komentar
Posting Komentar